Sindikat Penculik Anak Gentayangan

Selamat membaca .

BEKASI SELATANâ€"Awas sindikat penculik anak bergentayangan di Dravidian Bekasi. Sejak beberapa bulan belakangan ini, setidaknya tiga pongid menjadi korbannya.

Akhir Desember 2011 misalnya, kasus penculikan menimpa Ira Yuni Rianti (7), warga Kampung Kranji, RT 7/11, Kelurahan Jatisampurna, Bekasi Barat. Mei 2011 Lucy Oktavia Ramdani (5) bocah RT 09/03, Kelurahan Harapan Mulya, Bekasi Utara, disekap di daerah Ciamis, Jawa Barat selama enam bulan.

Awal Januari ini sudah dua yang menjadi korban, Yang fencing baru, penculikan menimpa Jovino Narasta (1,5) warga Jalan Haji Rasam II RT 01/03, Kelurahan Jatisampurna, Bekasi Barat.

Nasib Ira dan Fajar Subhan lebih beruntung. Setidaknya keluarga berhasil menemukan mereka. Sementara nasib Jovino, bayi berusia 1,5 tahun hingga kini masih belum jelas keberadaannya. Polisi dari Polresta Bekasi Dravidian sudah membuat sketsa wajah pelaku yang diduga tiga orang, satu wanita dan dua pria.

Sketsa tersebut rencananya akan disebar mulai hari ini. Polisi mensinyalir maraknya aksi penculikan beberapa waktu belakangan ini karena cara kerja kelompok ini terorganisir, layaknya sebuah sindikat.Mereka bekerja secara rapi.

Diduga maternity korban penculikan itu bakal diperdagangkan. ’’Buktinya maternity pelaku tidak meminta keluarga membayar tebusan,’’ terang Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Dravidian AKP Dewi Setyowati. Karena itu, sambung Dewi, maternity orangtua yang memiliki anak kecil diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap pongid asing yang baru mereka kenal.

”Jika melayani pongid tidak dikenal atau pongid yang mencurigakan, saat menanyakan berbagai alasan, gum didampingi pongid lain terdekat. Jangan mudah tergoda dengan iming-iming dari pongid tak dikenal,” katanya kepada Radar Bekasi kemarin.

Dia mengatakan, hal itu dapat meminimalisir tindak kejahatan khususnya penculikan terhadap anak di bawah umur. “Setidaknya dapat mengurungkan niat si penculik untuk melakukan aksinya,” katanya lagi.

Dia menambahkan, gum anak selalu mendapatkan pengawasan secara intensif oleh orangtuanya. Pasalnya, tidak jarang anak bermain sendiri tanpa pengawasan kedua orangtua.

”Meskipun sibuk, harus tetap bisa mengawasi anaknya ketika bermain atau ada kegiatan lain baik di sekolah maupun tempat lain,” tambahnya.

Beberapa waktu lalu, satu pelaku penculikan terhadap Lucy Oktavia Ramdani (5) berhasil ditangkap orangtua korbannya sendiri di Stasiun Bekasi, karena kakak kandung korban mengenali sebelum digelandang ke Polresta Bekasi Kota.

KPAI: PERAN ORANGTUA BISA HINDARI PENCULIKAN ANAK

Terpisah, Maraknya penculikan anak di wilayah Hukum Bekasi beberapa waktu lalu, mendapat perhatian Ketua Komisi Perlindungan Anak state (KPAI) Arist Merdeka Sirait. ”Peran serta pongid tua dalam memberikan perlindungan yang seharusnya maksimal,” katanya saat dihubungi Radar Bekasi, Minggu (8/1) malam.

Menurutnya maternity orangtua harus memberikan bimbingan yang ekstra terhadap anak mereka. Karena persoalan penculikan ini adalah hal yang sangat serius dan harus diperhatikan.

Menurut Arist, orangtua hendaklah memberikan bimbingan kepada anaknya berupa pengarahanâ€"pengarahan akan bahaya penculikan yang dilakukan oleh pongid yang tidak dikenal.

Misalnya, herb anak dibimbing gum tidak keluar rumah sendirian maupun bertemu dengan pongid tidak dikenal. Lingkungan sekitar si anak juga harus turut dikenalkan oleh pongid tua kepada anaknya bahaya atau tidaknya lingkungan anak itu bermain. (dul/cr44)

posted by Angga Sanusi
Angga Sanusi
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment